Randomly hari ini gue buka-buka blog ini dan gue ketawa-ketawa sendiri baca postingan gue dari jaman dulu yang rentang waktunya dari setahun lalu sampe gue SMP. Asli, gue ngakak-ngakak. Tapi gue senang, soalnya rasanya gue kayak lagi ngobrol sama diri gue yang berasal dari zaman dahulu kala. Ada beberapa cerita-cerita lama yang bangkit lagi di kepala gue setelah gue baca. Gue berniat untuk lanjutin nulis di blog ini lagi (niat, mark that word down to remove the commitment demands wakakakakak).
Note: This blog will be reserved to my random, unplanned, journalistic (like you know, daily personal journal, not the newspaper thing), fun, and playful writings. I plan to start my thoughtblog, a blog (or website) to write my (sort of) serious stuff, maybe essays or whatever. I also have a tumblr now for some shorter and, you know, hipsterish kind of posts hahaha (check them out at here and my photography page right here) But I will reserve this one. If I die one day (and its not and "if" actually...) and people want to meet the kid version of me, you guys can just scroll into the old posts!
Well, so hari ini gue balik lagi ke kampus setelah petualangan sebulanan di Eropa. Sejujurnya, gue udah ke kampus beberapa kali sih hehehe, tapi hari ini adalah hari paling memorable. Gue datang agak siang dengan membawa jaket kuning gue. Hari ini di kampus ada kegiatan yang paling "menegangkan". (Ga juga sih wkwkw cuman pas sesi tibumnya aja yang kadang-kadang lebay.) Yaitu, ospek fakultas FISIP UI atau PSAK! Gue panitia loh!
....bohong deng. Gue ikut wawancara seleksi tapi nggak diterima wkwkwk. Waktu itu gue apply buat jadi MC di acara tersebut, yang dimana kerjaan tersebut udah mepet-mepet ke jadi stand up comedian. Gue juga apply jadi mentor, cuman kayaknya sesi wawancaranya udah keburu gak prospektif ketika pas ditanya "buat mentor mau kasih berapa persen" gue bilang "dua puluh". Hmm sebenernya gue emang lebih kepengen buat di MC sih. Tapi ternyata nggak diterima di dua-duanya. Hahaha nggak apa apa kok gue....
^ekspresi (tersembunyi) gue ketika melihat MC terpilih pada latihan di plaza FISIP
Wakakakak ya gitu deh. Tapi sebenernya nggak apa apa sih, karena toh emang gue sebulan cabut ke Eropa buat TEIMUN and I don't regret it at all. Gue juga pasti nggak bakal sempet ikut latihan-latihan MC gitu. Nggak apa-apalah, gue bisa ikut lagi tahun depan. (anyway buat yang MC ini bakalan ada perkembangannya in this story, so watch out)
Terus gue dateng ke FISIP sebenernya buat ngisi acara mentoring keagamaan. Jadi, setiap maba Muslim itu bakal di-assign ke kelompok-kelompok buat mentoring keagamaan untuk kira-kira sejam. Gue diajakin temen gue Heru the Medanese Hercules dan juga Bang Grand Kessos 2013 (atau panggilan gue buat dia, General Ulysses S Grand). Akhirnya gue dateng menggunakan baju biru. (Wait, terus kenapa kalo pake baju biru?). Kenapa? Gue dateng ke FISIP disaat ospek, dan biru itu warna Teknik. Dan ospek fakultas itu adalah saat-saat orang jadi fanatik sama fakultas mereka. At least on my year sih. Kayaknya dan kesannya udah siap banget perang sama jurusan-jurusan lain waktu dulu wakakak.
So gue nyampe FISIP siang banget menjelang zuhur. Gue mulai melihat gerombolan kemeja putih (maba) dan gerombolan jakun-jakun yang menggunakan ban hitam (tibum (if you don't know what is that, google that up, "tibum ui")). Lucunya, kali ini gue melihat temen-temen gue yang dulu di posisi maba, sekarang malah jadi tibum.
Sesampainya disana, gue sholat zuhur bareng para maba, dan ketemuan sama sohib-sohib gue di FMA 2014 (tonton filmnya disini). Setelahnya gue langsung keatas dan menerima sekitar 8 orang maba. Aslinya, daftar nama yang di-assign ke gue itu ada 10 nama. Namun satu tidak hadir. Dan salahsatu nama di daftar itu ada "Nurul"nya. Gue berfikir seoptimis mungkin, "Oh ya Nurul kan artinya cahaya, nggak selalu buat cewek ya, mungkin itu semacam versi Arabnya Cahyo" dan mengingatkan diri terus menerus untuk tidak mengeluarkan pertanyaan-yang-nampaknya-akan-dia-hadapi-sehari-hari "Wah nama lo kok Nurul ya, gue kira cewek hahaha".
Terus para maba di kelompok gue pada bilang "Kak, Nurul kan cewek". Iya gue tau kok Nurul itu nama yang terdengar ke-cewek-an, namun nggak boleh menggeneralisasi gitu dong. Katanya anak kuliahan??? < pikiran defensif banget wkwkwkwk.
Gue seneng banget sih bisa mentorin anak-anak 2015 walau cuman sebentar doang. Kelompok gue 5 orang anak Antrop sama 3 orang anak HI. Awalnya semua makan-makan dan gue aware banget kalau mereka nggak begitu attentive dan bored. Well, akhirnya gue ceritain aja mengenai pengalaman kuliah, cerita kuliah sehari-hari, dan kasih-kasih nasihat ala senior (kebiasaan senior sih, wangsit2 yang kayaknya maba-maba juga udah pada tau/sering denger wakakak). Cuman, by saying it directly to them, I think the message could be conveyed better.
Mereka pada semangat banget, terutama ketika gue ceritain pengalaman gue TEIMUN kemarin, plus AIESEC. Intinya yang gue sampaikan ke mereka adalah:
"Masa SMA adalah masa secure terakhir kalian. Di SMA semuanya aman, ada guru, ada kendali orangtua yang nyata. Kuliah itu beda. Kuliah ini cuman empat tahun, dan sangat singkat. Kuliah ini menjadi garis batas terakhir bagi kalian untuk mendewasakan diri. Kuliah adalah kesempatan terbaik kalian untuk melakukan kesalahan. Saat ini, disini, di masa kuliah, kalau kalian membuat kesalahan, contohnya di organisasi, kalian bekerja dengan teman-teman yang mengerti kalau kalian masih belajar dan kita semua masih sama-sama belajar. Kesalahan tersebut dapat menjadi pelajaran. Lain halnya jikalau kalian bekerja suatu hari nanti. Mungkin kesalahan kalian tidak bisa ditolerir, mungkin kalian bahkan bisa dipecat. Kalian bisa memilih untuk jadi orang yang belajar di kelas saja selama kuliah, atau kalian bisa memilih menjadi orang yang selain belajar di kelas, juga belajar untuk menghidupi hidup."
Ya semacam itu lah. Terus gue minta mereka nulis nama dan nomer hp buat dihubungin selanjutnya. Gue seneng sih lihat anak-anak di kelompok mentoring gue pada semangat semua. Nggak sabar lihat mereka jadi jagoan-jagoan FISIP UI.
Setelah itu, gue beranjak ke pengpol dan bertemu dengan temen-temen 2013, Vita, Tatya, dan Reza. Sepi banget tongkrongan Politik. Agenda berikutnya adalah perkenalan HM, jadi gue nongkrong aja di sono. Mendadak gue melihat seseorang yang sangat familiar lewat. Dimas Dwi Nugraha.
Dimas adalah salah satu temen pertama gue di Politik (selain Ezra yang gue emang udah kenal dari SMA). Karena gue sama dia dulu satu kelompok PSAK. Dan karena udah kenal dari awal pula, gue juga merupakan temen deket Dimas. Sayangnya, Dimas ini pindah ke Komunikasi. Emang dia lebih cocok di Kom sih, ngeliat bakat design dia. Kami bertegur sapa, dan Dimas kemudian duduk di Pengpol. "You are always welcome in here, man!" kata gue ke Dimas.
Dimas mengingatkan gue ke masalah IRS yang masih bermasalah. Gue segera beranjak ke PPAA untuk mengurusnya bareng dia. Di PPAA inilah gue bertemu dengan Karina, temen gue anak Kom 2013 yang kebetulan juga merupakan salah satu staf seleksi MC PSAK. (yang tidak menerima gue di seleksi :')
Kami kemudian bertegur sapa dan mengobrol-ngobrol. Ketika itu, gue sedang mengenakan jakun yang identik dengan panitia. Kemudian terjadilah percakapan seperti ini:
K: Kok lo pake jakun sih? Emang kenapa?
R: Iya gue kan panitia. Anak MC hehehe.
Eh, ohiya, kan gue nggak diterima ya hahahaha.
K dan R: *ekspresi oops lalu ngakak bareng*
Wakakakak ya begitulah. Nggak sih, gue nggak baper kok, seriusan hahaha (like I said, maybe better next year). Cuman, Karina langsung ngasih insight bagus mengenai public speaking. Pelajaran penting nih guys, kalian juga bisa pelajari dengan baik! "Gue mau kasih tau kenapa lo nggak diterima jadi MC, tapi jangan marah ya". Me: *nod*. Kemudian dia bilang ini: "Ya lo tuh sebenernya semangatnya udah ada, tapi lo tuh kayak mbak-mbak Indomaret...."
Hold it.
I was like....
Ain't gonna stop shakin da mart maret, yo!
She actually said that. Pas dia bilang gitu, muka gue persis kayak emoticon (-_-). Kemudian dia melanjutkan "Iya ekspresi lo masih kurang! Kalau gue tutup mata, kedengerannya asik bgt, tapi pas gue buka mata, muka lo datar!". Hooo rupanya harus lebih ekspresif lagi. "Sipp, noted!". Itutuh, catatan penting buat skill public speaking: mainkan ekspresi kita!
Nah kemudian, masuklah ke acara penting banget, perkenalan HM! Jadiii, di perkenalan HM ini, gue memperkenalkan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik kedepan para maba Ilpol 2015. Seru sih, dan setiap departemen dapat kesempatan buat bicara. Well, bintang hari ini adalah Reza Amiri. Pas dia memperkenalkan diri, dia bilang "Hey pecundang-pecundang, eh salah, maksud gue mahasiswa-mahasiswa baru" and everybody bursts with laughters! He made the day!
Setelah perkenalan HM, gue yang sudah lama tidak berkumpul dengan departemen gue Kasospol, akhirnya memutuskan untuk nongkrong di CoffeeToffee FIB. Walau cuma berempat, gue, Vita, Heru, Reza, tapi kami ngobrol dengan seru, Gue bersyukur banget ikutan HM dan ikut di departemen ini karena sense of kekeluargaanya kerasa banget.
Setelah itu, sore datang dan kami pun pulang. Gue dan Reza balik bareng naik kereta, dan gue baru tahu kalau kami sama-sama se-into itu sama sejarah. Sepanjang perjalanan, ngobrolin Habsburg, Holy Roman Empire, Perang Vietnam, Mao Tse-Tung dll dkk. Seru banget dah parah, kayaknya gue belom pernah ngobrol kayak gini sama orang lain (terutama di kereta).
Well that's the day for today, and there are days to come. Kuliah mulai minggu depan. Yep, can't wait to get back to the reality and routine. The reality and routine that I love.
Okay that's it for now, cya guys!