15 Agu 2011

Nekad.

Jantung udah deg-degan gak karuan. Mendadak perut jadi mules. Badan lemes. Berbagai rancangan skenario tiba-tiba dirusak oleh belasan kemungkinan kejutan diluar perkiraan atau semacamnya. Rasanya jiwa seperti habis digocang-goncang, dikocok-kocok, diputar-putar. Kaki kayak nginjek daerah gempa puluhan skala richter.

Inilah momen-momen menjelang nekad. Saat-saat yang sepertinya adalah salah satu saat-saat terburuk yang pernah ada dalam rentang waktu hidup manusia. Terasa seperti gila memang.

Tapi yang namanya nekad itu adalah sesuatu yang penting, vital dan bisa dibilang juga sangat menentukan.

Dalam rentang kehidupan, ada sebuah kejadian yang menghubungkan titik A ke titik B. Kejadian jembatan inilah yang kita bilang nekad. Lalu level perpindahan A ke B ini juga berbeda-beda. Bisa aja penting, bisa aja sepele, bahkan bisa aja ngerugiin.

Jembatan ini dapat berupa apa saja, mulai dari ngajuin proposal acara konser berbudget 5 milyar ke kepala sekolah, ajak kenalan artis dari negeri Iran yang lagi kunjungan kerja (maen di film lokal maksudnya hehehe) , ngobrol ama master skateboard yang dateng dari brazil, nantangin adu penalti CR yang ketangkep liburan diam-diam ke Jakarta, sampai masalah klasik, nembak cewek.

Yah yang gue sebutin di atas memang kesannya kurang penting sih hehehe, TAPI sebetulnya ada level kedua setelah kepentingan. Yaitu, level ketegangan.

Level ini yang justru paling menantang jiwa dan raga, karena ini adalah level yang harus dilewati kalau mau sampai di titik B.

Inilah dimana kita akan diterpa dan dihantam oleh berbagai kondisi pra-nekad yang terasa gila.

Tapi sekali lagi, ini adalah hal yang vital. Nekad adalah sesuatu yang kalau gak dilakukan, ya kita gak sampai di titik B. Nekad harus dilakukan kalau mau sampai di titik B. Mau ada apapun yang bakal menghantam, kita HARUS menghadapinya. Kalau mundur, maka titik B tetaplah diseberang. Belum tercapai.

Segala macam kegilaan dan guncangan bakalan hilang setelah selesai dilakukan. Selesai nekad, hati kita biasanya akan plong. Sebaiknya sih gak usah mengkhawatirkan hasil akhirnya terlalu banyak.

Sekian sedikit sharing dari gue,

Cya later!



Tidak ada komentar: